Kenapa tidak boleh bersedih ?Bukankah bersedih itu manusiawi? Bersedih karena materi akan membuat kita mengalami depresi.
Robert E. Lane dalam The
Loss of Happiness in Market Democracies menyatakan “..untuk dapat dikatakan
depresi, anda harus memiliki paling tidak empat gejala berikut ini yang
berlangsung hampir setiap hal selama peling tidak dua minggu.
1.
Selera makan hilang atau kehilangan berat yang
sngat berarti (dalam keadaan tidak diet)
2.
Susah tidur (insomnia) dan hipertensi.
3.
Gerakan yang melambat (agitasi psokomotor),
4. Kehilangan minat atau rasa senang pada
kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan ;
5.
Kehilangan tenaga, kelelahan;
6.
Merasa tidak berharga, menyalahkan diri, atau
merasa bersalah yang berlebihan;
7.
Menggerutu atau menunjukkan hilangnya kemampuan
berpikir sehingga sulit mengambil simpulan;
8.
Selalu muncul pikiran tentang kematian, bunuh
diri, ingin segera mati.”
Bersedih merupakan hal yang dilarag Allah melalui
firman,“wahai hamba-hamba- Ku! Tiada
kesedihan bagimu pada hari itu dan tidak pula kamu bersedih hati” (QS Al-
Zukhruf [43]: 68); dan janganlah apa yang
menimpa mereka membuat kamu bersedih hati (QS Al-Hijr [15]; 88
Kesedihan akan memadamkan bara harapan, mematikan
ruh cita-cita , dan membekukan semangat jiwa.Kesediahn tak ubahnya demam yang
melumpuhkan kehidupan umat islam.
Seorang muslim diperiunthkan untuk mengusir
kesedihan, tidak boleh menyerah, serta
harus membuang jauh-jauh , menolak, melawan, dan mengalahkan kesedihan.
Seorang ulama pernah menyatakan, “sesungguhnya
didunia ini terdapat surga. Barang siapa belum memasukinya, ia belum dapat memasuki surga di akhirat.”
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari kesusahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, kekikiran, berhati pengecut,
terbelit utang, dan tertindas oleh yang lain.”
Di
ubah seperlunya.
Diambil dari buku berjudul “Karena Allah
Selalu Bersamamu”
Penulis : Qomaruzzaman Awwab
Penerbit : mizan